Bintang merupakan objek alam semesta yang dapat
memancarkan cahayanya sendiri akibat dari adanya fusi nuklir di intinya. Ada
begitu banyak bintang di alam semesta, yang mungkin jumlahnya tak terhitung.
Tapi, seberapa jauh Anda mengenal bintang-bintang?
Di bawah ini, kami telah susun lima fakta menarik tentang bintang yang mungkin belum banyak diketahui atau sudah tahu tapi salah kaprah. Penasaran? Mari membaca!
Pertama, Bintang Tidak Butuh Oksigen untuk Bersinar
Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana bintang dapat menyala di ruang hampa
udara? Bukankah di luar angkasa tidak ada oksigen untuk menyalakan api? Tapi
sepertinya pertanyaan tersebut keliru, bintang bukan gumpalan api besar seperti
api di Bumi.
Sinar terang yang dipancarkan oleh bintang-bintang
di alam semesta merupakan akibat dari suatu proses yang sama halnya seperti
yang terjadi pada sebuah bom atom; yakni inti bintang mengubah zat menjadi
sumber tenaga.
Hal ini berbeda dengan proses pembakaran di Bumi yang butuh oksigen. Pembakaran mengubah satu zat menjadi bentuk zat yang lain. Tetapi bila zat itu diubah menjadi sumber tenaga, maka hanya diperlukan sedikit sekali zat untuk menghasilkan satu jumlah tenaga yang besar. Satu ons zat itu dapat menghasilkan sejumlah tenaga yang bisa meleburkan lebih dari sejuta ton batu-batuan.
Hal ini berbeda dengan proses pembakaran di Bumi yang butuh oksigen. Pembakaran mengubah satu zat menjadi bentuk zat yang lain. Tetapi bila zat itu diubah menjadi sumber tenaga, maka hanya diperlukan sedikit sekali zat untuk menghasilkan satu jumlah tenaga yang besar. Satu ons zat itu dapat menghasilkan sejumlah tenaga yang bisa meleburkan lebih dari sejuta ton batu-batuan.
Intinya, cahaya dan panas dari sebuah bintang itu
berasal dari reaksi fusi. Dari reaksi itulah terjadi panas dengan temperatur
yang sangat tinggi. Dengan kata lain, bintang tidak terbakar dari reaksi
oksidasi, melainkan reaksi fusi tadi. Reaksi fusi adalah proses penggabungan
dua atom yang "ringan" (hidrogen) menjadi sebuah atom yang lebih
"berat" (helium).
Kedua,
Bintang Terdekat Bumi Adalah...
Sebagian dari Anda mungkin akan menjawab Proxima
Centauri sebagai bintang terdekat Bumi. Kenyataannya, Matahari lah yang
merupakan bintang terdekat Bumi. Matahari adalah jenis bintang
Deret Utama G2V
yang bersinar dengan warna putih. Matahari berjarak sekitar 150.000.000
kilometer (dibulatkan) dari Bumi, hal ini membuat ia menjadi bintang terdekat.
Lain halnya dengan Proxima Centauri, ia merupakan
bintang terdekat Tata Surya kita. Jaraknya adalah
sekitar 39.900.000.000.000 kilometer (dibulatkan) jauhnya. Bila kita ingin
mengunjungi Proxima Centauri dengan teknologi roket tercepat yang kita miliki
saat ini, kita masih butuh ribuan tahun untuk mencapainya.
Ketiga,
Bintang yang Berkelap-kelip
Ketika sedang mengamati bintang-bintang di langit
malam, kita akan menemukan bahwa bintang-bintang tersebut tampak
berkelap-kelip. Apa penyebabnya?
Faktanya, bintang tidak berkelap-kelip, cahayanya
bahkan cenderung stabil. Mereka tampak berkelap-kelip hanya jika dilihat dari
permukaan Bumi kita saja. Kelap-kelip bintang di langit merupakan efek dari
atmosfer Bumi kita.
Ketika cahaya dari bintik bintang di langit malam
memasuki atmosfer kita, cahaya kecil tersebut dipengaruhi oleh turbulensi di
atmosfer yang memiliki temperatur dan kepadatan yang berbeda. Hal ini
menyebabkan cahaya dari bintang seolah berkelap-kelip. Tapi jika kita mengamati
bintang dari luar angkasa, maka cahayanya akan lebih tenang.
Keempat,
Ada Berapa Banyak Bintang?
Seperti yang sudah disinggung di atas, tak ada yang
mengetahui secara pasti ada berapa jumlah bintang di alam semesta. Yang pasti
sejauh ini diketahui, bintang-bintang tidak tersebar secara acak di luar
angkasa, mereka cenderung berkumpul dalam kelompok-kelompok besar yang dikenal
sebagai galaksi.
Matahari kita misalnya, ia merupakan bintang milik
sebuah galaksi yang disebut Bimasakti. Para astronom memperkirakan ada sekitar
100 ribu juta bintang di galaksi Bimasakti saja. Di luar itu, ada miliaran
galaksi lain yang memiliki ratusan miliar bintang pula.
Untuk menghitung bintang di alam semesta adalah
seperti mencoba untuk menghitung jumlah butiran pasir di seluruh pantai yang
ada di permukaan Bumi. Kita bisa menghitung jumlah pasir di pantai Bumi dengan
mengukur luas seluruh permukaan pantai, dan menentukan kedalaman rata-rata
lapisan pasir di setiap pantai.
Jika kita andaikan ada 10¹² bintang di satu galaksi
dan ada 10¹² galaksi di alam semesta, berarti ada sekitar 10²⁴
bintang secara keseluruhan. Namun perlu dicatat, itu hanya perhitungan kasar,
lagi pula jumlah bintang dalam satu galaksi tidak selalu sama. Menghitung
secara manual memang suatu hal yang mustahil. Dan kami rasa orang yang
mencobanya sudah melewati garis kewarasannya.
Kelima, Bahan
Pembentuk Bintang Adalah Bahan Daur Ulang
Terbuat dari apakah bintang-bintang di alam semesta?
Diketahui, bintang terbuat dari gas yang sangat panas. Gas ini sebagian besar
terdiri dari hidrogen dan helium, yang merupakan dua elemen paling ringan.
Bintang bersinar dengan membakar hidrogen menjadi helium di inti mereka seperti
yang sudah dijabarkan pada fakta kedua di atas.
Kebanyakan bintang memiliki sejumlah kecil elemen
yang lebih berat seperti karbon, nitrogen, oksigen, dan zat besi. Setelah
bintang kehabisan bahan bakar, ia bakal menyemburkan banyak materialnya ke
segala arah di ruang angkasa, yang menyebabkan bintang-bintang baru mulai
terbentuk kembali dari semburan material ini. Dengan kata lain, material di
dalam sebuah bintang adalah hasil daur ulang dari bintang pendahulunya.
Nah, itulah lima fakta menarik tentang bintang di
alam semesta. Jangan sampai salah kaprah lagi ya!
Refrensi: http://www.infoastronomy.org/2017/04/5-fakta-menarik-tentang-bintang-bintang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar